Senin, 10 Agustus 2015

JUKNIS PENGELOLAAN PNBP NR/PERUBAHAN

Dirjen: Belajar Agama dari Internet Harus Berhati-hati - See more at: http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/dirjen-belajar-agama-dari-internet-harus-berhati-hati#sthash.tGp0tD1o.dpuf

yogyakarta, bimasislam— Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kementerian Agama, Machasin, mengatakan saat ini terdapat kecenderungan masyarakat belajar agama secara praktis melalui laman internet, salahsatunya melalui mesin pencarian Google. Hal ini tidak sepenuhnya salah, tetapi masyarakat perlu memilah dan berhati-hati karena informasi yang disediakan di internet, berasal dari sumber yang bermacam-macam. Hal tersebut disampaikan Machasin saat membuka Sarasean Penanggulangan Radikalisme Berbasis Agama yang diselenggarakan Ditjen Bimas Islam di Eastparc Hotel, Yogyakarta, Selasa (4/8). “Google itu seperti perpusatakaan yang menyimpan banyak buku. Dia tidak memverifikasi dulu apakah informasi yang ada di satu website adalah informasi yang benar atau tidak. Oleh karena itu masyarakat perlu berhati-hati dalam mencari informasi berkaitan dengan agama melalui internet, karena bisa jadi informasi yang dibacanya mengajarkan kekerasan atau hal lain yang sebetulnya justru tidak sesuai dengan Islam” terangnya. Dalam kesempatan tersebut, mantan Kepala Badan Litbang Kemenag itu juga mengatakan “Kekerasan dalam beragama sebetulnya merupakan pilihan terakhir dan harus terkontrol, karena harus dinyatakan oleh pemegang kekuasaan yang memiliki otoritas, yang disebut dengan ulil amri,.” Machasin menambahkan “Menjadi tantangan bagi kita, tokoh-tokoh agama atau orang yang mendapat kepercayaan dari umat untuk menjelaskan apa itu agama, kalau kita diam saja, tentu kita ikut berdosa jika orang lain melakukan tindakan yang merusak atas nama agama, padahal tindakannya itu merusak. “Pertemuan ini dimaksudkan untuk meneguhkan lagi peran agama sebagai pengendali nafsu untuk tidak menimbulkan kerusakan, tetapi justu menimbulkan kebaikan,” ungkapnya. Sarasehan Penanggulangan Radikalisme Berbasis Agama berlangsung satu hari sejak pagi hingga sore. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta dari unsur Ormas Islam, tokoh agama, TNI/Polri, dan pegawai Kemenag Kabupaten/Kota di Yogyakarta. (ibnu/bimasislam) - See more at: http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/dirjen-belajar-agama-dari-internet-harus-berhati-hati#sthash.tGp0tD1o.dpuf